jump to navigation

Tujuh Tingkatan Zikir (Bag.2) Kamis, 25 Oktober, 2007

Posted by Quito Riantori in All About Zikir, Artikel, Bilik Renungan.
trackback

tujuh-tingkatan-zikir2.jpg

Quito R. Motinggo

TINGKATAN KEEMPAT : ZIKIR KALBU (DZIKR AL-QALB)
Imam ash-Shadiq as berkata, ”Zikir Kalbu itu pembenaran (al-shidiq) dan pembersihan (ash-shifa’)”.
Tingkatan ini lebih tinggi dari tingkatan sebelumnya. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saww bersabda, ”Janganlah kamu melihat shalat-shalat mereka, puasa-puasa mereka dan banyaknya hajji dan kebaikan mereka, bahkan ibadah malam mereka. Tetapi hendaklah kamu lihat (sejauh mana) kebenaran kata-kata dan penunaian amanat (mereka).” 7]

Jangan sampai kita tertipu karena kita hanya mengandalkan amalan lahiriyah kita (fiqih) namun melupakan amalan batiniyah (akhlaq). Banyak kita lihat orang-orang yang rajin melakukan shalat, berpuasa bahkan pergi hajji berkali-kali ke Baitullah namun ternyata mereka adalah para pendusta, penipu, koruptor dan para pengkhianat bangsa dan agama. (Kita berlindung dari amalan yang seperti itu).

Syahadat yang kita ucapkan di dalam shalat kita, sudah semestinya tidak hanya diucapkan dengan lidah saja, syahadat juga mesti diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Imam Ali as mengatakan di dalam khutbahnya, ”Pokok pangkal agama itu adalah mengenal Allah, dan kesempurnaan dari ma’rifat kepada-Nya adalah pembenaran atas-Nya, dan kesempurnaan dari pembenaran atas-Nya adalah meng-Esakan-Nya dan kesempurnaan peng-Esa-an-Nya adalah mengikhlashkan (pengabdian) kepada-Nya, dan kesempurnaan dari pengikhlashan kepada-Nya adalah menafikan semua sifat yang dinisbatkan kepada-Nya.” 8]

Zikir Kalbu ini adalah pembenaran atas ke-Esa-an-Nya, yaitu ketika sang pezikir sudah mencapai maqam musyahadah (penyaksian). Sang pezikir menyaksikan dengan mata batinnya akan Wujud-Nya Yang Tunggal sehingga ia pun membenarkan Sang Realitas seraya membersihkan hatinya dari penisbatas sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.

“Maha Suci Tuhanmu Yang Memiliki Keperkasaan
dari apa yang mereka sifatkan (kepada-Nya)”

(QS Al-Shâffât 37 : 180)

TINGKATAN KELIMA : ZIKIR AKAL (DZIKR AL-AQL)
Imam al-Shadiq as berkata, ”Zikir Akal itu pengagungan (at-ta’zhim) dan malu (al-haya’)”.
Agaknya maksud akal di dalam hadits ini bukanlah sekadar akal rasional, namun akal ke’arifan. Di dalam sebuah hadits lainnya, Imam Ali as berkata, ”Perumpamaan akal di dalam hati (al-qalb) adalah seperti lampu di tengah-tengah sebuah rumah.” 9]

Akal yang berada dalam hati ini hanya bisa bercahaya dan menyinari alam syuhud dan alam ma’nawi jika ‘digosok’ dan ‘dipoles’ dengan tadzakkur dan tafakkur.

Cahaya akal ini akan menyingkap tabir-tabir kegelapan yang menutupi diri sang pejalan ruhani dari Al-Haqq sehingga ia dapat menyaksikan Keagungan (al-Jalal)-Nya dan Keindahan(Al-Jamal)-Nya dan terpancarlah rasa pengagungan (ta’zhim) kepada-Nya.

Sebiji mata yang melihat
lebih baik ketimbang ratusan tongkat orang buta.
Mata dapat membedakan
permata dari kerikil

(Rumi, Matsnawi VI : 3785)

TINGKATAN KEENAM : ZIKIR MA’RIFAT
Imam al-Shadiq as mengatakan, ”Zikir Ma’rifat itu penyerahan diri (at-taslim) dan rela (ar-ridha’)”. Zikir ini lebih tinggi dari Zikir Akal. Setelah tadzakkur dan tafakkur muncullah ma’rifat. Ma’rifat kepada-Nya inilah yang membuatnya terdorong untuk berserah diri secara total (taslim) dan rela atas segala tindakan dan keputusan-Nya atas dirinya.

Imam al-Shadiq as berkata, ”Sesungguhnya manusia yang paling mengenal Allah adalah mereka yang ridha akan Qadha (ketentuan) Allah ‘Azza wa Jalla.10]

Di dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla berfirman kepada Nabi Musa as : “Sesungguhnya engkau sekali-kali tidak akan mampu mendekati-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai ketimbang sikap ridha dengan Ketentuan (Qadla’)–Ku11]

Dan melalui penyingkapan–diri-Nya di dalam pancaran cahaya,
Dia menunjukkan keterbatasan kemampuan (penglihatan) mata
serta kekuatan rasional,
menjadikannya melampaui kekuatan (penglihatan) mata
Jadi, segala sesuatu memiliki keterbatasan,
hanya Tuhan yang memiliki Kesempurnaan Esensi

(Ibn ‘Arabi, Futuhat al-Makkiyyah II : 632.29)

TINGKATAN KETUJUH : ZIKIR SIRR
Imam al-Shadiq as berkata, ”Zikir Sirr itu memandang (al-ru-u’yat) dan berjumpa (al-liqa’)”.

Inilah tingkatan zikir yang paling tinggi! Tapi apakah sebenarnya Sirr itu? Sebagian kaum ‘urafa menyebut Sirr (Rahasia) sebagai Habb, yang secara harfiah berarti biji. Sirr atau Habb ini merupakan inti dari Lubb. Dan Lubb ini adalah inti dari Qalb (hati) 12]

Jadi, Sirr adalah bagian yang terdalam dan terhalus dari hati. 13]. Habb atau Sirr inilah tempat bersemayamnya Cinta yang bersifat ruhani. (Hubb)

Adapun Zikir Sirr adalah Zikir yang muncul setelah tahapan Zikir Ma’rifat terlampaui. Jika seorang pezikir telah sepenuhnya berserah diri dan ridha kepada semua Qadla-Nya maka sampailah ia pada tahapan memandang Yang Terkasih setelah berjumpa (liqa’)dengan-Nya, yang kemudian Cinta (Mahabbah) pun bersemi.

Imam Ali al-Murtadha as bermunajat:
Ya Allah, Tuhanku…
Engkaulah yang paling terpaut pada pencinta-Mu
Dan yang paling bersedia menolong orang-orang
yang bertawakkal kepada-Mu.
Engkau melihat,
Engkau menguji rahasia-rahasia (saraa-i-rihim) mereka,
dan mengetahui apa yang bersemayam dalam kesadaran mereka,
dan menyadari sampai ke tingkat penglihatan batin mereka.
Akibatnya rahasia-rahasia mereka terbuka bagi-Mu,
dan kalbu-kalbu mereka memuji-Mu
dalam kerawanan yang sungguh-sungguh.
Dalam kesunyian, teman dan pelipur lara mereka
adalah dengan berzikir kepada-Mu
dan penderitaan, bantuan-Mu adalah pelindung mereka. 14]

Catatan kaki :
7] Bihar al-Anwar 71 : 9
8] Nahjul Balaghah, Khutbah : 1
9] Bihar al-Anwar 1 : 99
10] Mizan al-Hikmah 6 :159
11] Muhyiddin Ibn ‘Arabi, Misykat al-Anwar, Hadits ke 20
12] Annemarie Schimmel, Mystical Dimension of Islam, h. 60, Catatan Kaki
dari Dr. Sara Sviri di dalam bukunya “Demikianlah Kaum Sufi Berbicara” hal. 21.
13] Al-Qusyairi, Risalah Qusyairiyah, hal. 76.
14] Syarif Radhi
, Nahjul Balaghah, Khutbah Imam Ali as no. 227, hal. 349

Komentar»

1. hendra - Senin, 13 April, 2009

Ternyata ilmu q lebih kecil dari sebutir pasir yg tlh q sombongkan selama ini

ibnu - Minggu, 7 Oktober, 2012

smoga apa yg di ucapkan sama yg di lakukan paling tdak mn

2. Udin - Sabtu, 18 Juli, 2009

Aku hnya org bodoh yg ga berilmu dan sllu smbong dngn segala keangkuhn ku,aku ingn blajar dan trz blajar untuk mndaptnkn ke rhidoan allah..

3. sipilisius bin khotob - Rabu, 19 Agustus, 2009

yang ada naik haji pakai uang haram (sebagian/atau semua) yang ngurusi haji juga korup. ladalah tanda2 mau kiamat !!!

4. neil - Sabtu, 22 Agustus, 2009

tolong jelaskan bagaimana rasanya dzikir sir ??????

5. jakalaut - Sabtu, 29 Agustus, 2009

sirr itu kelas tinggi hanya orang tertentu yg bisa menjelasjannya

6. recht carens - Senin, 5 Oktober, 2009

hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang

7. nurazmi - Senin, 2 November, 2009

ASSALLAM MUALLAIKUM. MAHASA SUCI ALLAH YANG MENGETAHWI APA APA YANG TERSEMBUNYI DALAM KALBU SETIAP INSAN. YA RABB.. TUJUKAN PADA KAMI JALAM MU..DAN KEKUATAN MENUJU MU.. AMIN…

MARS - Selasa, 7 Juni, 2011

AMIINNNN……

8. parmin - Rabu, 4 November, 2009

1.Maha Paduka Alloh SWT, hamba mohon petunjuk Untuk selalu di tuntun ke jalan yang Maha Paduka Ridhoi.agar hamba tdk sesat di hadapan Maha Paduka Alloh SWT.

Amien yaa Robbal ‘Alamien

9. si bungul - Senin, 15 Februari, 2010

kalau ada manusia yang paling bodoh di dunia ini, saya lah orang nya
yang buta,tuli dan bisu

10. Iwan - Selasa, 11 Januari, 2011

Allahu Akbar

11. Harris - Kamis, 3 Maret, 2011

Maha suci Allah dengan segala kebesarannya,ketenangan dan kekuatan iman hanya bersandar dihadapanmu ya Rabb. ( memang tuntunan dzikir dimanapun sangat menyejukkan )

12. m hadi wijaya ch,sh - Jumat, 13 Mei, 2011

sungguh kita di buat melek hati kita dengan pencerahan dari sdr Quito, namun ada pertanyaan mohon di jawab dalam kalbu saya, saya sudah berusaha zikir kalbu dg berusaha dibarengi dengan rasa penyerahan total terhadap qadla dari tuhan TAPI KENAPA ada hati lain yang memberontak yang mengatakan bahwa Tuhan juga berfirman ” berdoalah kepadaKU niscaya KU kabulkan ini bagaimana menurut anda, terima kasih

13. m hadi wijaya ch,sh - Sabtu, 4 Juni, 2011

Terima kasih sdr quito bin motinggo busye, tolong teruskan pencerahan anda tentang dunia zikir beserta ulasanya, sungguh ulasan keterangan anda yang terperinci dg bahasa yang gampang dimengerti dapat membuka aura penyadaran saya, tolong anda buka seluas-luasnya pengetahuanm ilmu anda tentang jalan pengertian hati kita spy sampai ke HaribaaNYA sehingga kita dapat secara praktik merasakan pendekatan hati kepada Alloh SWT dengan sungguh-sungguh, bagaimana menjelaskan jawaban pertanyaan tentang : ” JIKA KAMU INGIN MENGENAL TUHANMU MAKA KENALILAH TUHANMU” DAN KAMU HARUS BISA MANUNGGAL DENGAN TUHANMU” bagaimana praktiknya bahasanya kita mengerti dengan jawaban diatas. atas jawaban pencerahan dari yth sdr quito saya sampaikan Jazaa kumulloh Khoirul Jazaa …

14. Quito Riantori - Senin, 6 Juni, 2011

Coba buka di halaman :

Mengenal Diri

raden tobat - Senin, 21 Mei, 2012

terima kasih Ustadz atas pencerahanya setelah baca Quito wordpress, jadi selama ini ego yg selalu kita menang2kan dalam berkompetisi masalah dunia adalah tidak berguna dan justru menjauhkan dari Tuhan, baru tahu saya meski itu adalah guyonan antar teman, mengapa motifator2 barat selalu mengedepankan egosentris spy berhasil di dunia???berarti salah pandangan itu, jazakumulloh ustadz

15. taufik asrizal - Sabtu, 10 September, 2011

melihat yang tak tampak……
mengenal yang mempunyai nama…….

16. Awal pangkas. - Sabtu, 28 Januari, 2012

Alhamdulillah sukronkasiron kpd bok ini ats pencerahannya.smoga kt ttp dlm keridhoan Allah amin.awalpgkas.

17. padli SpTj - Minggu, 4 Maret, 2012

dgn zikir kita bisa mngetahui diri yg sbnarnya diri

18. muhammad azhar - Selasa, 17 Juli, 2012

yaa ALLAH pertemukan saya dengan guru yg bisa membimbing saya….

19. H.Bimo - Selasa, 13 November, 2012

Utk bapak m Hadi wijaya ch, sh.Didalam sholat itu segala do’a dan permintaan sudah kita panjatkan.Banyak2lah kita bersyukur. Jika zikir kita masih ada suara hati yg berkata lain, diamkan sejenak, lalu ingat kebesaran dan kuasanya, makan minum Dia berikan kekita, nikmat sehat, mata mulut telinga hidung,tubuh ini yg Dia berikan, agar kita dapat mensyukuri nikmatnya, lalu mulailah melafazkan zikir kembali. InsyaAllah anda dapat kembali fokus kepadaNya.

20. mahyudin/arnun - Kamis, 2 Mei, 2013

yg sdh di urai kan udh pas dan terang namun belum sampai ke jikir shih abd khadir jailani yaitu tiada huruf tiada suara /jikir kutuburrabani yg 7macam siapa saja yg berjuduh(mendapatkn jikir itu)maka nyatalh iya tiada lupa barang sedetik pun ; puji diri bagi diri

21. SembilanWajah - Senin, 25 November, 2013

Tiada huruf,,,, tiada suara,,,, yang ada hanyalah penyaksian dg kesadaran yang sebenar benarnya sadar ,,,,amin.


Tinggalkan Balasan ke Iwan Batalkan balasan