jump to navigation

Siapa Sebenarnya Muhammad Ibn Abdul Wahhab? Jumat, 20 Juni, 2008

Posted by Quito Riantori in About Wahabism-Salafism, Artikel, Bilik Renungan.
trackback

(Bagian I)

Paham Wahabi dinisbatkan kepada Muhammad putra Abdul Wahhab dari Najd. Penisbatan ini diturunkan dari nama ayahnya yaitu Abdul Wahab. Sebagaimana para ilmuwan menempatkannya, hal ini menjadi alasan mengapa paham ini tidak disandarkan kepada Ibn Abdul Wahhab sendiri dan tidak dinamakan “Muhammadiyah” karena kekhawatiran atas pengikut keyakinan ini kalau menganggap sekte ini memiliki hubungan dengan nama Nabi Muhammad Saw dan bisa menyalahgunakan penisbatan ini. [1]

Ibn Abdul Wahhab lahir pada tahun 1115 H di kota ‘Uyaynah yang terletak di wilayah Najd. Ayahnya adalah seorang kadi (hakim agama) di kota itu. Sejak masa kecilnya, Ibn Abdul Wahhab memiliki minat yang sangat besar terhadap buku-buku tafsir, hadis, dan prinsip-prinsip keimanan (akidah).

Dia mempelajari fikih mazhab Hanbali dari ayahnya yang merupakan salah seorang ulama mazhab Hanbali. Sejak perkembangan usianya yang masih remaja, Ibn Abdul Wahhab memandang kegiatan-kegiatan ibadah keagamaan penduduk kota Najd saat itu sebagai hal yang menyimpang.

Usai melaksanakan haji di Makkah, dia melanjutkan pergi ke Madinah. Di sana Ibn Abdul Wahhab menentang praktik kaum Muslim yang bertawasul kepada Rasulullah Saw yang terletak bersebelahan dengan makam suci beliau.

Kemudian dia kembali ke Najd, lalu dari sana dia berangkat lagi ke Basrah dengan maksud di mana setelah itu akan meninggalkan Basrah menuju ke Damaskus.

Ibn Abdul Wahhab menetap beberapa lama di Basrah dan mulai menentang praktik keagamaan yang dilakukan penduduk setempat. Akan tetapi, penduduk Basrah mengusirnya dari kota mereka.

Selama dalam perjalanan dari Basrah menuju kota Zubayr, dia hampir saja binasa karena panas yang menyengat, rasa haus, dan jalan yang panjang sejauh mata memandang di gurun tandus padang pasir.

Tetapi seseorang dari kota Zubayr, dengan melihat penampilan pakaian jubah Ibn Abdil Wahhab seperti seorang ulama, berusaha menyelamatkan hidupnya. Dia memberi Ibn Abdil Wahhab seteguk air, membopong lalu membawanya ke kota Zubayr.

Ibn Abdil Wahhab berkeinginan melanjutkan perjalanan dari Zubayr ke Damaskus, namun dia tidak mempunyai bekal yang memadai dan tidak dapat mengusahakan biaya selama perjalanan, lalu mengubah tujuannya dan menuju ke arah kota Al-’Ahsa. Dari sana dia memutuskan pergi ke Huraymalah, salah satu dari kota-kota di wilayah Najd.

Saat itu tahun 1139 H, ayahnya, Abdul Wahab telah dipindahkan dari kota Uyainah ke kota Huraymalah. Ibn Abdul Wahhab menemani ayahnya dan mempelajari isi buku-buku dari ayahnya.

Dia berencana mulai menyebarkan pahamnya dengan menyampaikan penolakan terhadap keyakinan penduduk Najd. Karena alasan ini, timbul ketidaksetujuan serta argumentasi dan perdebatan yang panas antara anak dan ayah.

Dalam persoalan yang sama, pertengkaran serius dan keras meledak antara dia dan penduduk Najd. Kejadian ini berlangsung selama beberapa tahun sampai ayah Ibn Abdul Wahhab, yaitu Syekh Abdul Wahab, meninggal dunia pada tahun 1153 H. [2]

Sejak ayahnya wafat, Ibn Abdul Wahhab mulai bergerak menyebarkan keyakinan agamanya sendiri serta menolak praktik keagamaan para penduduk yang mayoritas Muslim Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sekelompok orang dari Huraymalah mengikutinya dan kegiatan dakwahnya mendapatkan popularitas dan terkenal. Kemudian dia berangkat dari Huraymalah menuju kota Uyaynah. Pada masa itu, Utsman bin Hamid adalah kepala daerah kota Uyaynah. Utsman menerima Ibn Abdil Wahhab dan menghormatinya serta membuat keputusan untuk membantunya. Sebaliknya Ibn Abdil Wahhab juga mengungkapkan harapan agar seluruh penduduk kota Najd akan patuh kepada Utsman bin Ahmad. Berita tentang seruan dan kegiatan dakwah Ibn Abdil Wahhab sampai kepada penguasa kota Al-’Ahsa. Penguasa menulis sepucuk surat kepada Utsman.

Konsekuensi dari penulisan surat itu ialah bahwa Utsman menyampaikan perintah agar Ibn Abdil Wahhab membubarkan aktivitas dakwahnya. Ibn Abdil Wahhab dalam balasannya menjawab bahwa “Jika engkau menolong saya, maka engkau akan kami jadikan pemimpin seluruh wilayah Najd”. Akan tetapi, Utsman menghindar darinya serta mengusirnya keluar dari kota Uyaynah.

Pada 1160 H, setelah dipaksa keluar dari kota Uyaynah, Ibn Abdil Wahhab berangkat menuju kota Duriyyah (al-Dar’iyyah), salah satu kota yang termasyhur di wilayah Najd. Saat itu Muhammad bin Sa’ud (datuk dari raja-raja Saudi Arabia) adalah amir (penguasa) kota Duriyyah.

Dia pergi menemui Ibn Abdil Wahhab dan memuliakan serta bersikap sangat baik kepadanya. Ibn Abdil Wahhab juga memberi janji kekuasan serta dominasi kepadanya atas seluruh kota di Wilayah Najd. Dengan cara inilah, hubungan antara Ibn Abdil Wahhab dan Ibn Sa’ud terjalin. [3]

Ketika Ibn Abdil Wahhab pergi ke Duriyyah dan membuat kesepakatan dengan Muhammad bin Sa’ud, penduduk kota Duriyyah hampir seluruhnya hidup dalam kemelaratan dan sangat membutuhkan bantuan uluran tangan.

Dari informasi Utsman Ibn Bisyr al- Najdi, sejarawan al-Alusi mencatat bahwa :

“Saya (Ibn Bisyr) pada awalnya menyaksikan kemiskinan penduduk kota Duriyyah. Dia telah melihat kota itu pada masa Sa’ud, ketika penduduknya telah menikmati kemakmuran yang berlimpah, senjata-senjata mereka dihiasi dengan emas dan perak serta mereka menunggang kuda-kuda peranakan keturunan murni. Memakai pakaian mewah dan dilengkapi dengan segala sesuatu yang menandakan kemakmurannya, sebegitu berlimpah-ruahnya harta benda mereka sehingga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Suatu hari di pasar rakyat dalam kota Duriyyah, saya melihat seorang pria dan wanita jalan bergandengan. Di pasar itu terdapat banyak sekali emas, perak senjata-senjata dan sejumlah besar unta, domba, kuda, pakaian mewah, daging yang bertumpuk-tumpuk, terigu, serta bahan makanan, di mana-mana bertebaran sehingga tidak mungkin bisa dihitung satu per satu. Lokasi pasar rakyat terhampar sejauh mata memandang. Dan saya dapat mendengar suara para pembeli dan penjual, suara yang berdengung seperti suara dengungan lebah. Salah seorang dari mereka biasa berkata, “Saya jual (barang-barang saya), “ dan yang lain akan berkata, “Saya beli.” [4]

Tentu saja Ibn Bisyr tidak memperhitungkan dengan cara bagaimana dan dari mana semua kemakmuran yang luar biasa ini diperoleh. Tetapi banyak catatan sejarah mengindikasikan bahwa itu semua dikumpulkan dengan cara merampok dan menyerang kaum Muslim dari kabilah-kabilah lain serta daerah-daerah perkotaan yang tidak bersedia mengubah atau menerima keyakinan mereka. Menyangkut harta rampasan perang yang diambil Ibn Abdil Wahhab dari kaum Muslim di daerah itu, fatwanya adalah menggunakan harta itu dengan cara sesuka hatinya.

Pada masanya, dia menghadiahkan hanya kepada 2 atau 3 orang saja dari semua harta rampasan perang, padahal jumlahnya sangat banyak. Tak peduli apa harta rampasan perang itu, semuanya berada dalam kepemilikan Ibn Abdil Wahhab. Dan Ibn Sa’ud sebagai Amir Najd bisa mendapatkan bagian dari harta rampasan perang itu hanya dengan seizin Ibn Abdil Wahhab. Salah satu kerusakan yang terbesar selama masa kehidupan Ibn Abdil Wahhab adalah suatu hal sangat nyata, bahwa dia menganggap kafir kepada siapa pun termasuk kaum Muslim lainnya yang tidak mengikuti keyakinannya dan menghalalkan darah mereka, sehingga kaum Muslim yang tidak sepaham dengannya harus diperangi!

Singkatnya, Muhammad bin Abdul Wahab menyerukan kepada masyarakat tentang tauhid namun tauhid yang dia serukan adalah tauhid yang keliru. Siapa saja yang taat maka akan memiliki jaminan kekebalan sepanjang hidupnya, dan harta miliknya akan aman Sementara itu, orang yang melarat kehidupannya harus dibunuh seperti orang kafir dan harta miliknya boleh diambil karena sesuai ajaran agama adalah halal dan diperbolehkan.

Peperangan-peperangan yang dilancarkan kaum Wahabi adalah perang di dalam dan di luar wilayah Najd, seperti Yaman, Hijaz, daerah sekitar Suriah dan Irak yang merupakan basisnya. Setiap kota yang mereka taklukkan lewat perang dan berada dalam kekuasaan mereka, adalah halal dan sah menurut pandangan “agama” mereka. Jika mereka mampu menaklukkan, maka akan ditetapkan sebagai hak milik mereka. Bila tidak, maka mereka membawa pulang harta rampasan yang mereka jarah. [5]

Siapa yang taat kepada ajarannya dan mendengarkan seruannya maka harus berbaiat (berjanji setia) kepadanya. Bila melawan, maka harus dibunuh dan harta miliknya dibagi-bagikan. Atas dasar politik ini, contohnya, mereka membantai 300 laki-laki dari suatu perkampungan yang bernama Al-Fusul, yang terletak dalam wilayah kota Al-’Ahsa dan menjarah harta milik mereka. [6] (Bersambung)

Catatan Kaki:

[1] Farid Wajdi, Da’irat al-ma’arif al-qarn al-‘ishrin, Jil. 10, hlm. 871, quoting from the magazine Al-Muqtataf, Jil. 27, hlm. 893.

[2] Ringkasan dari Kitab Ta’rikh Najd karya al-‘Alusi, hlm. 111-113.

[3] Ta’rikh Baghdad, hlm. 152, di sana tercatat asala muasal terjadinya hubungan antara Ibn Abdil Wahhab dengan Keluarga Ibn Sa’ud dengan jalan lain

[4] Al-‘Alusi, Ta’rikh Najd, hlm. 117-118.

[5] Jazirat Al-‘Arab Fi Al-Qarn Al-‘Ishrin, hlm. 341.

[6] Ta’rikh Al-Mamlakat Al-‘Arabiyyah Al-Sa’udiyyah, Jil. 1, hlm. 51.

Komentar»

1. Rosli - Senin, 23 Juni, 2008

Quote:
” Singkatnya, Muhammad bin Abdul Wahab menyerukan kepada masyarakat tentang tauhid namun tauhid yang dia serukan adalah tauhid yang keliru.”

Anda katakan bahwa Tauhid yg disampaikan ibnu Wahab adalah keliru? Sudahkah anda membaca kitab beliau Kitabut Tauhid? Atau yg lebih lengkap lagi kitab Fathul Majid, yg merupakan syarah dari Kitabut Tauhid. Bagian mana ttg tauhidnya yg keliru? Coba bukti secara ilmiah.
Anda ini siapa…? Baca Al Qur’an aja ngak becus. Berani-beraninya mengkritik ulama. Ngaca diri dulu deh…

2. Quito Riantori - Selasa, 24 Juni, 2008

@Rosli
1. Maaf, saya sudah baca Kitabut Tauhid saat masih SMA, saat itu saya sedang belajar juga di LIPIA (dulu LPBA di jl. Raden Saleh). Menurut saya isinya cuma mengutap-utip Al-Quran dan Hadis plus penjelasan ra’yunya Ibn Abdul Wahhab. Nah penjelasan ra’yunya inilah yang sangat tidak bermutu!
2. Kayaknya anda baru baca 2 kitab itu saja ya?
3. Orang2 Khawarij bacaan Qurannya pasti jauh lebih bagus dari anda, tapi Rasulullah Saw menyebut mereka : “iman mereka keluar lebih cepat dari anak panah yang dilepaskan dari busurnya!”
Memang banyak kesamaan antara Khawarijisme dan Wahhabisme, antara lain mereka hanya melihat manusia dari sisi ibadah lahiriyahnya (ibadah mahdhah). Be careful, man…
4. Ngaca? Alhamdulillah di rumah saya ada cermin, jadi saya setiap saat ngaca terus…he..6x Kalo orang Wahabi itu khan selalu literalis atau harfiyah, jadi ngaca ya ngaca khan?
5. Pakailah nalar dan hati nurani anda..semoga anda tercerahkan.
Salam

3. ad - Selasa, 24 Juni, 2008

“Anda ini siapa…? Baca Al Qur’an aja ngak becus. Berani-beraninya mengkritik ulama. Ngaca diri dulu deh…”

kalimat diatas menunjukkan dengan jelas siapa wahabi dan pengikutnya
bandingkan dengan kalimat berikut :

“Alhamdulillah di rumah saya ada cermin, jadi saya setiap saat ngaca terus…he..6x Kalo orang Wahabi itu khan selalu literalis atau harfiyah”

apa bedanya kalimat pertama diatas dengan kalimat berikut ini:

“dia menganggap kafir kepada siapa pun termasuk kaum Muslim lainnya yang tidak mengikuti keyakinannya dan menghalalkan darah mereka, sehingga kaum Muslim yang tidak sepaham dengannya harus diperangi!”

dilihat dari sifat makna kalimat2 diatas orang wahabi itu sama aja.
nggak liat teman mukmin. asal nguomomg aja.

kl boleh pesen ma rosli. buat aja blog sendiri kl ingin mencaci maki
ato ngobrol ma sesama wahabi

mas ito ojo kepancing yo, bales aja dengan kerendahan ati
salam

4. Rosli - Selasa, 24 Juni, 2008

Memang begitulah seharusnya…untuk menjelaskan cara bertauhid yg benar harus mengutip Al Qur’an dan Hadits….
Emangnya Syiah yg selalu mengutip dari syair-syair bikinan penyair/musisi jaman dulu….???
Kasihan sekali bapak ini….disuruh ngaca… kok diartikan secara harfiyah….???

5. Quito Riantori - Rabu, 25 Juni, 2008

@Rosli
1. Maaf, saya liat kemampuan anda dalam mencerna pernyataan saya diatas minim sekali. Saya tidak terlalu mempermasalahkan mengutip al-Quran atau Hadis. Yang saya permasalahkan penafsiran ra’yu Ibn Abdul Wahhab atas Quran dan Hadis yang sangat miskin wawasan. Perhatikan lagi kata2 RA’YU di atas. Jangan2 anda tidak paham apa arti RA’YU ya?
2. Bung Rosli, saya mengaca secara literal itu hanya sindiran atas pola pikir Wahabi yang selalu menafsirkan Al-Quran, Hadis bahkan “sains” ulama Wahabi pun literal (matahari mengelilingi bumi). Saya justru kasihan thd anda. Ternyata anda sendiri tdk tahu banyak ttg paham Wahabi. Cobalah anda pelajari dulu Wahabi produk Inggeris itu dengan nalar lurus.
3. Syiah? Tahu apa anda tentang Syiah, terhadap Wahabi sendiri anda tidak tahu apa2. Kasihan sekali anda…anyway saya berdoa semoga hati dan akal anda dipulihkan kembali…Amiiin

6. Quito Riantori - Rabu, 25 Juni, 2008

@ad
Thanks sarannya, Mas…setahu saya dalam hadis kalo menghadapi org congkak hadapi juga dengan kesombongan…so saya ikuti aja itu hadis.
He…6..Salam

7. Amir - Rabu, 25 Juni, 2008

Mana haditsnya…?? Asal ngomong….
Hadits palsu dipake…!!!!
Dasar syiah…tukang dusta…..

8. Quito Riantori - Rabu, 25 Juni, 2008

@Amir
Jangan kebodohan anda malah menjatuhkan anda ke jurang FITNAH…sebaiknya anda lebih berhati-hati dalam berkata, karena semua itu kelak akan anda pertanggung-jawabkan di akhirat.

9. taubat guee - Sabtu, 19 Juli, 2008

mari kaum wahabi kita bertaubat kembali ke jalan yang benar
tinggalkanlah ajaran yang sesat itu,,,
mengapa kita mengkafirkan saudara-saudara muslim kita??
saya mengajak kalian untuk bertaubat dari wahabi
seperti saya,,,, terimalah saudara-saudara syi’ah kita
karena syi’ah dan ahlussunnah itu bersaudara….
inilah persaudaraaan terindah sesama muslim
masukilah dunia yang baru ini, dunia yang kaya
akan pemikiran-pemikiran dan para ulama
benar-benar sangat indah………subhanallah….

10. Choy - Sabtu, 19 Juli, 2008

Numpang tanya mas, kalau kelompok yang kepengen dengan mendirikan Khilafah2 gituan, termasuk dalam faham Wahabi ( bagian dalam gerakan Wahabi )….?

11. Quito Riantori - Senin, 21 Juli, 2008

@Choy
Yang perlu dicatat bahwa hampir semua gerakan teror yang mengatasnamakan Islam ternyata bermuara dari pemahaman sekte Wahabi-Salafy. Tentu saja hal ini wajar, karena salah satu doktrin mengerikan dari sekte Wahabi ini adalah Takfiriyyah : Pengkafiran dan penghalalan darah atas siapa pun yang berbeda paham dengan mereka.
Gerakan2 yang ingin menegakkan syariat dengan cara2 kekerasan tak bisa dipungkiri lagi bersumber dari ajaran2 Wahabi-Salafy. Ajaran2 Wahabi sangat sederhana seolah logis padahal dangkal dan absurd.
Terima kasih n salam

Abu Hudzaifah - Senin, 24 Mei, 2010

salam akh .. ana ingin bertanya dg antum, ana pernah terdengar dahulu berkenaan ibn abdul wahab bahawa dia yg menghapuskan system khalifah di saudi , wallahu a’lam ,, anta ada pernah baca atau dengar pendapat ini ?? syukran

12. kobeyn - Jumat, 12 September, 2008

@quito
mas, jawaban anda sangat bagus. jujur aja, saya juga baru baca artikel tentang ini. insya Allah, qt yang menganggap “perbedaan pada ummatku itu adalah rahmat” bkn merupakan golongan teroris ya…. kayak mereka itu yang udah pada ngaco pikirannya,…. 🙂

13. Holidi Dely - Minggu, 14 September, 2008

Sebaiknya kita kaji ulang theologi syi’ah dan theologi sunni (baca : ‘aliran pemikiran’). Jangan saling mengkafirkan berdasarkan beda aliran pemikiran. Yang dapat dikatakan kafir itu adalah mereka yang tidak mau manjadikan Quran sebagai barometer dalam mengatur negara dan mejadikan negara kafir sebagai pelindung dengan mengabaikan negara islam.
Yang perlu dipertanyakan/dikaji : Kenapa Iran sebagai suatu negara yang syi’ah bisa menentang Amerika Serikat dan siap perang, sementara negara-negara yang mengaku islam sunni justru berangkulan dengan negara-negara kafir – membiarkan saudaranya dibantai – membiarkan tanahnya menjadi pangkalan negara kafir ????????????????????

14. NuMu - Minggu, 4 Januari, 2009

Dulu ulama2 juga berdebat sengit & adu argumen seperti al kindi & Al ghozali, tapi ga ada yang ngatain yang berbeda pendapat/mazhab dengannya pasti kafir seperti neo khawarij itu.

15. saladin - Rabu, 13 Mei, 2009

Salam,

Gambar di atas tu gambar siapa yer?

16. artikelislami - Selasa, 25 Agustus, 2009

Jangan fanatik kepada Muhammad bin Abdul Wahhab. Muhamamd bin Abdul wahhab itu siapa sih…? Ulama salaf? Dia lahir abad 12 H, salaf dari mana? Para Imam yg empat saja dg begitu tawadhu berkata bahwa mereka bisa salah dan bisa benar. nah ini Muhammad bin Abdul Wahhab kok lagu-laguan mo nafsirin Al-Qur`an dan hadits dg ilmunya yang cuma secuprit…? Udah gitu pengikutnya dg begitu pede mengikuti saja omongan Muhammad b Abd Wahhab. Padahal sanad ilmu Muhammad b Abdul Wahhab itu tak jelas. Udah gitu, ilmunya juga tak seluas empat imam. Hafalan haditsnya tak sebanyak hadits yg dihafal empat imam. Lah kok mau berfatwa? Mengikuti Muhammad b Abdul Wahhab adalah perbuatan yg paling tolol yg dilakukan manusia2 tolol.

A Nizami - Kamis, 2 Februari, 2012

Muhammad bin Abdul Wahhab tidak bersanad.
Dia berguru pada ayahnya. Tapi ayahnya sendiri menentang paham Islamnya. Jika Guru menentang ilmu muridnya, berarti sanadnya terputus karena ilmu murid tidak sesuai dgn gurunya.
Kakaknya, Sulayman, yang juga ulama menentang Muhammad bin Abdul Wahab.
Silahkan baca:

Salafi Wahabi Memecah Belah Islam dari Dalam?

17. artikelislami - Selasa, 25 Agustus, 2009

Lihat ungkapan Muhammad bin Abdul Wahab berkaitan dengan dakwaannya atas monopoli kebenaran konsep Tauhid versinya, dan menganggap selain apa yang dipahami sebagai kebatilan yang harus diperangi:“…Dahulu, aku tidak memahami arti dari ungkapan Laa ilaaha illallaah. Kala itu, aku juga tidak memahami apa itu agama Islam. (Semua itu) sebelum datangnya anugerah kebaikan yang Allah berikan (kepadaku). Begitu pula para guru(ku), tidak seorangpun dari mereka yang mengetahuinya. Atasa dasar itu, setiap ulama “’al-Aridh’” yang mengaku memahami arti Laailaaha Illallah atau mengerti makna agama Islam sebelum masa ini (anugerah kepada Muhammad bin Abdul Wahhab, red) atau ada yang mengaku bahwa guru-gurunya mengetahu hal tersebut maka ia telah melakukan kebohongan dan penipuan. Ia telah mengecoh masyarakat dan memuji diri sendiri yang tidak layak bagi dirinya.” (Lihat: Ad-Durar as-Saniyah karya Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim al-Hambali an-Najdi jilid 10 halaman 51 )

Ridwan Pagaralam - Rabu, 9 November, 2011

Muhammad bin Abdul Wahhab pada kenyataannya justru mengesakan dirinya sendiri.

18. A Nizami - Kamis, 2 Februari, 2012

Salafi Wahabi itu terhadap orang2 yg tak sependapat dengan mereka akan memaki dgn sebutan Syi’ah atau Ahlul Bid’ah meski sebetulnya mereka bukan Syi’ah atau pun Ahlul Bid’ah.

Adakah Nabi Muhammad, Sahabat, serta Salaf seperti itu? Suka memaki sebagaimana Salafi Wahabi?

Muhammad bin Abdul Wahab memang seorang binaan orientalis Inggris, Hempher. Bersama Ibnu Saud, mereka bekerjasama dgn Inggris berontak thd Khalifah Islam Turki Usmani dan membantai ummat Islam di Jazirah Arab Saudi termasuk Mekkah dan Madinah dgn tuduhan Musyrik dan Kafir.

Jika ummat Islam di Mekkah dan Madinah itu Musyrik dan Kafir, lalu DI MANA UMMAT ISLAM sejati? Di NAJD tempat yang disebut Nabi sebagai Tempat Fitnah?

Ciri Khawarij: Tak Mengamalkan Al Qur’an dan Membunuh Muslim
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

Satu dari ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al Qur’an dan Hadits, namun tidak diamalkan. Ucapannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja.

Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)

سيخرج في آخر الزمان قوم أحدث الأسنان سفهاء الأحلام
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Silahkan baca:

Salafi Wahabi Memecah Belah Islam dari Dalam?

19. A Nizami - Kamis, 2 Februari, 2012

Muhammad bin Abdul Wahab dan juga pengikutnya merasa hanya mereka yang Tauhidnya murni. Sedang muslim lain termasuk para ulama adalah musyrik. Jelas ini paham yg sesat:

Pengkafiran Wahhaby (1); Muhamad bin Abdul Wahhab Menganggap Para Ulama Musyrik

Apalagi justru kita ketahui Muhammad bin Abdul Wahab ini mencaci Muslim sbg musyrik, kuffar, dsb bahkan membantainya dgn dibantu Ibnu Saud dan Inggris yang kafir harbi.

Orang yang beriman akan menyayangi sesama Muslim dan keras thd orang kafir.
Sedangkan orang yang tidak beriman seperti Salafi Wahabi justru benci kepada sesama Muslim dan bekerjasama dgn kafir.

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..” [Al Fath 29]

“..suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir..” [Al Maa-idah 54]
http://media-islam.or.id/2011/11/30/haram-berteman-dengan-kafir-harbi-dan-membunuh-sesama-muslim/

Saya lihat Salafi Wahabi yang banyak mencaci Muslim sebagai Ahlul Bid’ah, Syirik, Kafir, dsb sementara mereka jarang mencaci orang2 yg benar2 kafir seperti Hindu, Budha, Kristen, Yahudi, dsb adalah Khawarij.

Ciri Khawarij: Tak Mengamalkan Al Qur’an dan Membunuh Muslim
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/

20. mohammad tayyib - Kamis, 11 Oktober, 2012

permisi numpang koment ttg wahbi/salfi gan…ttg kesesatan wahabi sdh jelas dn mereka tak kan mampu melawan argumentasi ulama’ sejagad dari dulu hingga kini. dn sbg bukti lg tntg kesesatan mereka yaitu persekutuan mereka dg yahudi israel dn dn kafir amerika serta ketidakpedulian mereka trhdp nasib rakyat palestina,ini sngt cocok dg ramalan rasulullah saw bhw (mereka sibuk memerangi orang islam dn membiarkan penyembah berhala)dn ternyata benar mereka sibuk memerangi orang yg tahlilan ,solawatan,yasinan,dll

21. IBNU AL-YUNUSI - Minggu, 18 November, 2012

Ajaran wahabi sebenarnya terbit dr Ajaran Ibnu Taimiyah dr keturunan Khawarij (Meluncur Anak Panah Dr Busurnya/ Zahir pandai Agama ttp sebenarnya tidak) & Mr Hampery /Muhammad Al-Majmu’in (salah seorg dr 100org Agen Yahudi/ James Bond) di Wilayah Arab pd kurun ke-18M. Tugas Mr Hampery adalah mcari/mcipta ‘Yg Bukan Dajjal Drp Dajjal’/ Ulama’ Jahat’ (Ajaran Wahabi) utk menyerupai Ulama’ Pewaris Nabi, begitu juga seorg lg Agen Yahudi iaitu Rafael….mcari/mcipta Umara’ Jahat/Pemimpin Jahat (pemimpin Saudi & keturunannya. Mrk (Wahabi & Saudi) ditemukan oleh 2 agen Yahudi(British) utk mfitnah & mbunuh Para Ulamak Pewaris Nabi termasuk Ahlul-Bait (Keluarga Rasullah saw). Ajaran Wahabi memang mengelirukan krn I’tiqad mrk sebenarnya mengatakan org Kafir pun ada Tauhid (maknanya meliberalkn/ sama/ tashbih). Ajaran ini merupakan kejayaan terbesar Yahudi/Nasrani & terakhir dlm Islam krn Haramaini (MEKAH & MADINAH) tempat terbit Islam. ZAMAN SEKARANG MERUPAKAN ZAMAN KE-2 FITNAH TERBESAR DUNIA SLPS FITNAH DAJJAL. ZAMAN PERTEMBUNGAN ULAMAK PEWARIS NABI & ULAMAK JAHAT. WALLAHU’ALAM.

22. days - Senin, 3 Desember, 2012

WASPADA….WAHABI-SALAFY

23. days - Senin, 3 Desember, 2012

bikin orang jadi Islam aja sulit…lha ini orang udah islam di kafir2in..memang betul secara syariat org kafir itu adalah org yg diluar Islam..tapi secara hakikat apakah kita ini sudah bener2 Islam yg sebener-benernya..????buat mas wahabi coba belajar jgn secara syariat aja yah…Islam itu luas kok ga hanya ritual dan lettter text…ada yg tersurat, tersirat, terahasia dan tersembunyi…

24. Fahruddin Abu Shafiyyah - Sabtu, 26 Januari, 2013

Mohammad Tayyib berkata : sbg bukti lg tntg kesesatan mereka yaitu persekutuan mereka dg yahudi israel dn dn kafir amerika serta ketidakpedulian mereka trhdp nasib rakyat palestina,

Abu Shafiyyah berkata :
wong sebelum ngomongidi cek dulu gan… biar gak ketahuan bohongnya… baca sini boleh http://vovworld.vn/id-ID/Berita/Arab-Saudi-memberikan-bantuan-sebanyak-USD-100-juta-kepada-pemerintah-Palestina/96002.vov

bukan cuma palestina, Suriah pun saudi bantu… baca sini boleh http://www.tempo.co/read/news/2012/08/03/115421153/Arab-Saudi-Berikan-Bantuan-ke-Pengungsi-Suriah

bukan cuma uang… senjata pun mereka pasok : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/10/07/mbic6c-saudiqatar-batasi-bantuan-senjata-ke-oposisi-suriah

Rohingya Thailand tak lepas dari uluran tangan pemerintah saudi : http://news.liputan6.com/read/429359/bantuan-ratusan-miliar-untuk-rohingya

klo koment yang cerdas dikit ya… biar gak malu2in… info gini nggak tahu… kan malu2in…

Fahruddin Abu Shafiyyah - Sabtu, 26 Januari, 2013

afwan salah tulis Rohingya Thailand ; Harusnya Rohingya Myanmar

25. herman - Minggu, 3 Februari, 2013

yang paling sombong diantara kalian yang akan kalah

26. herman - Minggu, 3 Februari, 2013

emang teka-teki apa yang pake terahasia dan tersembunyi,,,,, al-quran itu penjelasan untuk manusia,,,, bukan teka-teki,,,, kalau pake terahasia tersembunyi,,, ya maen petak umpet namanya,,,

27. shinta - Minggu, 24 Februari, 2013

..sebaiknya umat Islam jangan terlalu lugu. Amerika juga bantu Indonesia dengan dana milyaran dollar.

Amerika juga bantu jutaan dollar kepada negara2 muslim yg lain.

Nggak cuma Amerika…tetapi juga negara2 sekutunya yg merogoh milyaran dollar untuk membantu negara2 muslim. Tapi apakah berarti Amerika dan sekutunya itu bersih dari dosa2 terhadap umat Islam di muka bumi ini?

Berapa besar keuntungan yg mereka dapatkan dr negara2 muslim dibandingkan dengan bantuan dana yg telah mereka keluarkan? Tidak sebanding…. Ini hanyalah politik untuk mencari muka agar mereka tidak dimusuhi oleh negara2 yg berpenduduk muslim… Namun pada dasarnya di dalam hati mereka munafik…


Tinggalkan komentar