jump to navigation

Geliat Aliran Wahabi di Negeri Ahlus Sunnah Senin, 31 Agustus, 2009

Posted by Quito Riantori in About Wahabism-Salafism, Bilik Renungan.
trackback

wahabism

Aliran Wahabi mewarnai Indonesia sejak dibawa oleh para jamaah haji awal abad 19. Generasi berikut dilakukan oleh para pelajar Indonesia di Timur Tengah.

GERAKAN Wahabi masuk ke Indonesia, menurut beberapa sejarawan, dimulai pada masa munculnya Gerakan Padri Sumatera Barat pada awal abad XIX. Beberapa tokoh Minangkabau yang tengah melaksanakan ibadah haji melihat kaum Wahabi menaklukkan Mekah dan Madinah yang pertama pada tahun 1803-1804.

“Mereka sangat terkesan dengan ajaran tauhid dan syariat Wahabiyah dan bertekat menerapkannya apabila mereka kembali ke Sumatera. Tiga di antara mereka adalah Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piobang. Bersama-sama dengan Tuanku Nan Renceh, mereka memimpin Gerakan Padri,” ungkap oleh Habib Soleh Al Hadar, Rois Aam Barisan Pemuda Salafun assalihin Ahlussunnah Wal Jama’ah (Barda Salama) kepada Indonesia Monitor, Minggu (23 / 8).

Dalam perkembangan berikutnya, Ahmad Dahlan (1868-1923) menunaikan ibadah haji saat Arab Saudi sedang terjadi pergolakan kekuasaan, di mana Abdul Azis bin Abdurrahman tengah mendirikan negara Arab Saudi. Pada saat yang sama, gerakan Salafiyah Wahabi dicanangkan oleh Muhammadi Abduh dan Rasyid Ridla.

“Tampaknya, Ahmad Dahlan memiliki hubungan pribadi dengan Rasyid Ridha antara tahun 1903-1905. Karenanya, Ahmad Dahlan mendapatkan dukungan kuat dari Rasyid Ridha untuk menyebarkan paham Wahabi di Indonesia, “ujar Habib Soleh.

Namun, lanjut dia, fanatisme yang dipertontonkan kaum Wahabiyah di jazirah Arab, tidak bisa dipraktikkan Ahmad Dahlan di Indonesia melalui gerakan Muhammadiyah yang didirikannya pada tahun 1912. Sebab, perlawanan keras muncul dari para ulama dan mayoritas umat Islam Indonesia yang sangat kuat memegang teguh ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Pada tahun 1905, penyebaran ajaran Wahabi diperkuat oleh datangnya Ahmad Surkati (18701943), ulama Wahabi keturunan Arab-Sudan. Melihat perlawanan yang cukup keras dari mayoritas penganut Ahlussunnah Wal Jamaah, terlebih setelah berdirinya Nahdlatul Ulama pada 1926 yang diprakarsai Hasyim Asy’ari, penyebaran ajaran Wahabiyah lebih condong dilakukan melalui jalur pendidikan, dengan mendirikan sekolah-sekolah semi modern.

Sementara kalangan Ahlussunnah Wal Jamaah masih mengandalkan sistem pendidikan tradisional pesantren. Sekretaris Moderate Muslim Society (MMS) Hasibullah Satrawi melihat, ada arus besar dari gerakan penyebaran Wahabi yang ekstrem di Indonesia yaitu melalui sebagian generasi Indonesia yang belajar di Arab Saudi. Sebagian dari mereka itulah yang kemudian membawa ideologi radikal itu. Sebaliknya, sebagian orang Indonesia juga dikirim untuk memperdalam gagasan ekstrem itu ke sana.

“Faktor aliran dana dari Arab Saudi dan sebagian negara Arab lainnya yang mentransfer dana untuk perjuangan gerakan Wahabi ekstrem itu turut menyuburkan penyebaran aliran ini,” ujar Hasibullah Satrawi kepada Indonesia Monitor, Kamis (20 / 8).

Paham Wahabi cepat berkembang di Indonesia, menurut dia, karena mereka punya dana tak terbatas. “Anda bayangkan, siapa yang tidak mau kalau ada donator dari Arab Saudi yang mau manyumbang pembangunan masjid di Indonesia, atau untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Pasti semua mau, apalagi diembel-embeli dakwah. Kita tidak anti-Arab, tapi masyarakat kita terlalu mengagung-agungkan Arab. Apapun yang datangnya dari Arab dianggap mulia dan benar. Itulah kesalahan kita sendiri yang tidak selektif,” paparnya.

Semua pelajar yang belajar di Timur Tengah, kata dia, punya potensi untuk membawa ideologi Wahabi ke Indonesia. Pada umumnya, ada pengaruh kultural bagi mereka yang tidak selektif memilih gagasan, kemudian itu dikembangkan di Indonesia.

Namun, menurut KH Taman Qaulani, Ketua Pondok Pesantren Alhikmah Al Islamiyah, paham Wahabi sebenarnya tidak bisa berkembang. “Sekarang Wahabi tidak berkembang karena lain mazhab. Di Indonesia yang berkembang mazhab Syafiiyah, sementara dia kan mazhab Hambali,” ujar Taman Qaulani kepada Indonesia Monitor, Sabtu (22/8).

Moh Anshari, Sri Widodo, Syarif Hidayatullah

__________________________

Sumber : Indonesia Monitor, Edisi 61 Tahun II/26 Agustus – 1 Sepember 2009

Komentar»

1. faisal - Selasa, 1 September, 2009

mohon ijin share kutipan ini di blog saya. untuk referensi pribadi dan berbagi.

2. suradi - Selasa, 8 Juni, 2010

Saya heran ulama2 wahabi dari negara kerajaan milik keluarga Alsaud ngurusin dan mendidik orang senegaranya saja tidak bisa bagaimana mereka mau sok mendidik orang dari negara lain untuk mencontoh mereka?? bagi pengagum wahabi di Indonesia, silahkan tinggal dulu di Saudi beberapa tahun dan lihat sendiri bagaimana kaku dan egoisnya praktek keagamaan disana baru kasih komentar !

3. Nurhasan - Kamis, 25 November, 2010

saya tidak begitu faham tentang aliran wahabi,apakah ajarannya sesuai dengan Alqur,an dan Sunnah Nabi?
Apa inti ajaran dari wahabi?
apakah tatacara peribadatannya lain dengan yang dilakukan ummat islam pada umumnya atau dia mempunyai aturan tatacara peribadatan sendiri….?

zifaanggoro@yahoo.co.id - Rabu, 27 Juni, 2012

sama….. cuman mereka memahami HANYA GOLONGANNYA saja lah yg BAKALAN MASUK SORGA….. krn yg lainnya itu KAFIR….. AHLUL BID’AH = KAFIR begitu kata mereka…..

4. kebasi - Minggu, 19 Desember, 2010

wahabi antimusic antinasyeed antimilad antuibubapanabi antisifatpadadzatAllah antisifatpadadzatnabi antitahlil antitalqin antijumaat40kumpul antiterawih20rakaat pls visit http://www.youtube.com/user/brotherofheart wahabi are dangerous ugamasilampurba also dangerous they teach homosexual lesbian gangsterism even in schools to primary children the old religion of sodom gommorah

5. denny - Senin, 17 Januari, 2011

mohon izin untuk copy kutipan ini karena saya belum paham bener mengenai ajaran wahabi yg telah beredar di indonesia, kalau saya bermazhab imam syafei yg diajarkan oleh ayah,kakek,buyut,dan sampai pada rosululloh,yg terpenting kita sama2 sedang menuju menjadi ahli sunah wal jamaah dan mati dalam keadaan khusnul khotimah (bab istinja dan wudlu aja saya belum lulus2 , ihh serem untuk sembarang menyalahkan dan membuat fatwa haram kpd apa yg telah dijalankan ulama,dan para wali Allah …apa lgi menyalahkan para imam mazhab yg beliau adalah hafidz dalam quran dan hadis berikut sanad dan matanya …..

pram - Sabtu, 14 Januari, 2012

gabung di http://www.ummatipress.com

shalawat pd shalat (atahiyat) pun diubah oleh Wahabi.
Assalamu ‘alaika ayyuhannaby
diganti menjadi:
Assalamu ‘alannaby

mereka adalah sebenar2nya ahli bid’ah dholalah

6. Tidak semua salafi wahabi adalah teroris, tetapi ada pecahan sekte salafi wahabi yang jelas jelas teroris « Rasulullah Mengangkat 12 Khalifah/Imam Sebagai Pengganti Dirinya… Sambutlah web syi'ah imamiyah terlengkap di Indonesia – Ma - Kamis, 28 April, 2011

[…] Tidak semua salafi wahabi adalah teroris, tetapi ada pecahan sekte salafi wahabi yang jelas jelas teroris Posted on April 28, 2011 by syiahali sumber kutipan : https://qitori.wordpress.com/2009/08/31/geliat-aliran-wahabi-di-negeri-ahlus-sunnah/ Posted by Quito Riantori in Bilik Renungan, About Wahabism-Salafism. trackback […]

7. raden tobat - Senin, 21 Mei, 2012

saya melihat dan memahami orang Muhammadyah itu adalah sebagai berikut jika belum Haji wuih lagaknya seperti orang paling benar Islamnya semua yg dipercaya orang selain fahamnya dianggap bidah tetapi setelah dia berhaji pandanganya agak lumayan menurun, karena jika ia bicara syirikdikit2 maka senjata kita adalah kamu di makah kan percaya mencium batu itu tuntunan nabi lakoq kamu cium, dia langsung diam, atau orang Muhammadiyah itu jika kita berdebat jangan di kasih dasar Hadis saja pasti di lawan dg hadis yg menguntungkan dirinya, tetapi kasih dasar hukum langsung Al Quran nul Karim, pasti mereka diam alias menerima apa yang kamu katakan, Insya Alloh

8. mirza aregk moehammadijah - Minggu, 8 Juli, 2012

Muhammadiyah beda dengan Wahabi

9. areg muhammadiah tobat - Minggu, 9 Desember, 2012

muhammadiyah beda degan wahabi,tapi megandung wahabi.soalnya dahulu tidak bisa mempraktekan seluruh ajaran wahabi,takut terjadi pemberontakan.apa bedanya?

10. MEMAHAMI AJARAN WAHABI | masselamet - Sabtu, 27 April, 2013

[…] MOTINGGO / somewhere over the rainbow.”geliat wahabi di negeri ahlussunnah”.http://www. https://qitori.wordpress.com/2009/08/31/geliat-aliran-wahabi-di-negeri-ahlus-sunnah/(diakses tanggal 7 Mei […]

11. Awal Mula Masuknya Aliran WAHABI di INDONESIA | junaidi haykal - Senin, 13 Januari, 2014

[…] Sumber: https://qitori.wordpress.com/2009/08/31/geliat-aliran-wahabi-di-negeri-ahlus-sunnah […]

12. kebasi - Minggu, 1 Juni, 2014

the wahabi is the dajjal/antichrist with one eye one vision political agenda abu sayyaf book haram taleba alqaeda these people are liberal literal they translate alquran liberal literal and they are hypnotise brainwashed radicals liberal literal pls visit http://www.brotherofheart.com


Tinggalkan komentar